Find out our product. Here!

Berhenti Bergosip Meski Menyenangkan

Bergosip mungkin menjadi aktifitas yang tidak bisa dilepaskan di tengah masyarakat. namun gosip memiliki dampak buruk seperti berikut ini.
gossip

Diantara beragam pertanyaan filosofis yang sering dilontarkan para pemuda di tongkrongan mereka yakni "apa kelebihan kita dibanding hewan yang lain? apa yang membedakan kita dengan hewan?"

Mungkin kita bisa melihat ke dalam diri, merasakan sisi kemanusiaan kita dan membandingkannya dengan kucing atau hewan lain yang kita lihat.

Nyatanya salah satu yang paling mencolok dari perbedaan kita dengan para hewan adalah kemampuan bercerita. 

Bahasa yang kita miliki lebih unik dari makhuk-makhluk lain dan kian berevolusi menjadi sarana berbagi informasi tentang dunia. Kita bisa bercerita tentang segalanya dengan kemampuan ini, dan cerita paling penting  yang harus diceritakan adalah tentang manusia, bukan kucing, sapi atau hewan lain.

Yuval noah harari dalam Sapiens pernah mengatakan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang melakukan berbagai kerjasama sebagai kunci bertahan hidup dan reproduksinya.

Laki-laki maupun perempuan tidak cukup perlu untuk mengetahui informasi-informasi mendetil para hewan karena nyatanya kita tidak terlalu banyak kerjasama secara sosial dengan mereka.

Nyatanya yang jauh lebih penting bagi kita adalah mengetahui kondisi manusia, siapa yang baik, siapa yang bisa bekerja sama, siapa yang jujur, siapa yang suka menipu, dan lainnya.

Namun apakah segala informasi tentang manusia itu baik bagi kita sendiri atau orang lain? apakah kondisi seseorang harus selalu kita ceritakan?. Kemampuan unik dan unggul ini ternyata punya potensi untuk berevolusi menjadi sebuah aktivitas yang cukup tidak produktif bahkan menimbulkan banyak masalah. 

Orang-orang menyebutnya sebagai gosip.

gossip
Gosip

Kebiasaan Menggosip

Sudah diketahui banyak orang bahwa gosip itu mengacu pada berbagi informasi pribadi orang lain, yang cenderung dilakukan tanpa kehadiran orang yang dibicarakan. Mayoritas dari kita pernah melakukannya.

Entah di lingkungan pekerjaan, kuliah, berbagi berita keluarga atau tongkrongan teman, tidak dapat dihindari bahwa setiap orang yang berbicara pernah membicarakan orang lain.

Faktanya, sebuah studi observasional tahun 1993 menemukan bahwa pria menghabiskan 55% waktu ngobrol dan peserta wanita menghabiskan 67% untuk "berdiskusi tentang topik yang relevan secara sosial."

Tak jarang Berbagi informasi negatif tentang orang lain dapat dijadikan sebagai jalan yang digunakan beberapa individu untuk merasa lebih baik tentang diri mereka sendiri. 

Baca Juga Berhenti fokus pada hal-hal buruk

Terkadang bergosip juga bisa menjadi cara untuk mendapatkan perhatian—mengetahui sesuatu yang tidak diketahui orang lain tentang orang lain dapat membuat seseorang merasa penting dalam kelompok sosial. Beberapa kasus, memperlihatkan bahwa orang yang terlibat dalam gosip merasa lebih diterima.

Pada dasarnya Gosip merusak reputasi dua orang: orang yang menjadi objek gosip, dan orang yang menyebarkan gosip. Orang sering bergosip untuk mendapatkan perhatian dan merasa berkuasa, namun dalam jangka panjang hal itu dapat menyebabkan orang lain mengidentifikasi dirinya sebagai orang yang tidak sopan dan tidak dapat dipercaya.

Gathering, Gossip, Party, Social

Dampak Negatif Gosip

Menanamkan Rasa Superior yang Salah (dan Buruk) Ke dalam Hati.

Salah satu alasan utama dalam hal ini adalah gosip menyebabkan kita merasa lebih baik dari orang lain (pihak yang sedang dibicarakan). Terlebih membicarakan keburukannya secara sembunyi memberikan rasa leluasa melihat secara utuh aib orang lain.

Bahkan hingga tidak menyadari bahwa dirinya mungkin pernah melakukan hal yang sama persis seperti dengan yang dituduhkan oleh orang tersebut, dan ini lebih buruk lagi. 

Pepatah lama pernah berbicara:

Gajah di pelupuk mata tidak terlihat, semut di seberang pantai nampak jelas

Merusak Kepercayaan Orang Lain

Satu hal yang musti kita sadari sebelum bergosip, yaitu Ketika teman atau rekan kerja kita mendengar kita sedang menjatuhkan orang lain hal itu menyebabkan orang lain yang mendengar kita bertanya-tanya apa yang mungkin atau bisa saja kita katakan tentang mereka saat mereka tidak ada. 

Mungkin orang di sekitar kita akan berpikir dua kali atau lebih tatkala mereka ingin berbgai informasi dengan kita. Teman atau kelaurga akan memberikan respon yang sama, dan ya! setiap orang tentu tidak senang kehidupan privasinya terus menjadi bahan pembicaraan orang lain.

Tentu tidak baik, jika kita menghargai hubungan yang terbuka dan saling percaya, hindari gosip dan omong kosong tentang orang lain bersama-sama.

Baca Juga 7 Cara simple mengembangkan diri

Merusak Reputasi 

Kepercayaan orang lain tentu akan berdampak kepada reputasi kita kedepannya. Jika menggosip berpotensi meruskak kepercayaan orang lain, maka sudah jelas reputasi juga dipertaruhkan di sana. 

Ketika Kita bergosip tentang seseorang, itu dapat memiliki dampak yang berkepanjangan dan sulit diperbaiki. Pernahkah anda melihat situasi di mana gosip telah menghancurkan karier, pelayanan, dan keluarga seseorang?

Ada seorang yang dipecat dari kantor perusahaannya karena didapati sedang menggosipi atasannya, ada juga seorang yang berbalik menyerang bibinya karena suka menggosipinya. Begitupula persahabatan bisa pecah karena salah satu dari mereka ada yang membuka privasi ke khalayak.

Pikirkan tentang apa yang sebenarnya dipertaruhkan sebelum kita masuk ke dalam percakapan gosip tentang orang lain. 

Merusak Identitas Religius Personal

Jika kita seorang muslim, ternyata masalah gosip ini juga dibahas dan bahkan menjadi perihal yang sangat besar (tidak sepele). Gosip dalam terminologi islam disebut ghibah, dan menurut para ulama ghibah termasuk dosa besar.

Asy Syaukani rahimahullah dalam kitab tafsirnya menyatakan bahwa Dalam ayat tersebut terkandung isyarat bahwa kehormatan manusia itu sebagaimana dagingnya. Jika daging manusia saja diharamkan untuk dimakan, begitu pula dengan kehormatannya dilarang untuk dilanggar. Ayat ini menjelaskan agar setiap muslim menjauhi perbuatan ghibah. Ayat ini menjelaskan bahwa ghibah adalah perbuatan yang teramat jelek. Begitu tercelanya pula orang yang melakukan ghibah. (Fathul Qadir, 5: 87)-Rumaysho.com

gosip

Cara Berhenti Dari Gosip

Ketika kita tergoda untuk bergosip di suatu tongkrongan, berhentilah dan berpikir sejenak dengan tenang. Pertimbangkan bagaimana rasanya jika kita menjadi objek dari apa pun yang akan sedang dibicarakan. 

Ingat bahwa tidak pernah boleh mengatakan sesuatu yang tidak benar, bahkan jika itu faktual, apa manfaatnya? Kemungkinannya adalah, sama sekali tidak ada manfaatnya, kecuali pada kondisi tertentu kita perlu memperingatkan seseorang tentang bahaya yang akan datang.

Yang bisa dilakukan untuk mencegahnya: 

 - Berhenti dan segera ganti topik. Segera setelah seseorang mulai bergosip, diskusikan topik lain dengan sengaja. Jika orang-orang mencoba untuk kembali bergosip, tatap dia dengan tegas dan alihkan lagi.

 - Saat tongkrongan sudah terlanjur bergosip maka belalah objek yang dibicarakan dengan memberi udzur. Jika kita tahu bahwa gosip itu bohong, sebutkan saja scara langsung. Jika ada kebenaran atau kita tidak yakin, katakan bahwa kita tidak tahu keadaan di balik apa pun yang dikatakan, dan kita tidak ingin melanjutkan diskusi ini.

- Meninggalkan. Jika gosip terus berlanjut, pergi saja. tongkrongan yang melakukan semua obrolan 'jahat' tersebut akan mendapatkan pesannya. Meskipun bisa saja kita mungkin yang menjadi objek sesi gosip berikutnya.

 

Thats iall, kalau kata mark manson "bersikaplah bodo amat".

Semoga bermanfaat :) don't "whisper" again.



Read Also :
Holla, we share any interesting view for perspective and education sharing❤️

Post a Comment

© elgharuty. All rights reserved. Developed by Jago Desain