Find out our product. Here!

Strategi Manajemen Proyek Tim dan Peningkatan Etos Kerja Individual

Kolaborasi adalah hal yang tak asing pada dunia karir di era terkini. Tak sedikit bidang pekerjaan menerapkan sistem perekrutan pekerja dari latar bel

Kolaborasi adalah hal yang tak asing pada dunia karir di era terkini. Tak sedikit bidang pekerjaan menerapkan sistem perekrutan pekerja dari latar belakang yang heterogen.

Salah satu hal yang ingin dituju dari proses tersebut adalah terkumpulnya sumber daya manusia dengan berbagai latar belakang dan keahlian yang mampu berkolaborasi untuk mencapai target yang dituju.

Karenanya, tak jarang banyak pekerjaan yang tidak lagi dibebankan hanya pada satu individu, melainkan proyek tim telah menjadi hal yang umum diberikan.

Dalam pengerjaan proyek tim, seorang individu tidak bisa bekerja hanya berdasar pada keinginannya. Ada banyak aspek yang penting untuk diperhatikan agar tercipta iklim kerja yang produktif dan kondusif, serta kinerja tim menjadi lebih optimal.

Setiap individu yang datang dari latar belakang yang unik harus mampu beradaptasi agar dapat meningkatkan etos kerjanya. Selain itu, manajemen proyek tim adalah langkah yang harus dipahami tak hanya oleh pimpinan proyek, tetapi juga para anggotanya.

Kawan Elgharuty, berikut ini hal-hal yang bisa kita terapkan ketika dihadapkan pada pengerjaan proyek tim agar dapat berjalan optimal. Yuk, simak tips berikut ini!

1. Perkenalkan Diri dan Bangun Impresi dengan Baik

Langkah awal yang harus dilakukan seseorang ketika memasuki kelompok/tim adalah memperkenalkan dirinya dengan baik kepada seluruh anggota. Setiap anggota tim perlu untuk saling tahu siapa yang menjadi rekan kerjanya.

Hal ini penting untuk dilakukan agar setiap anggota tim dapat belajar untuk saling menyesuaikan diri terhadap orang-orang yang baru dikenalnya. Selain itu, proses perkenalan diri akan membantu dalam pembentukan impresi setiap anggota kepada anggota lainnya.

Karenanya, terkadang first impression memegang nilai penting, sebab dari sinilah orang lain akan terstimulus untuk menilai siapa diri kita. Ya, meski tak jarang juga first impression dan karakter asli bertolak belakang.

2. Diskusikan Target yang Akan Dituju Kelompok/Tim

Setelah mengetahui dan mengenal satu sama lain, maka langkah selanjutnya adalah diskusikan target kelompok yang akan dituju. Di sini, umumnya setiap kelompok memiliki seorang pimpinan. Nah, dari pimpinan inilah proses diskusi dapat dimulai dan tim saling berbagi ide untuk penentuan strategi yang matang.

Dalam proses ini idealnya adalah terbentuknya satu pemahaman akan visi misi dan tujuan pada setiap anggota, sehingga proses pengerjaan proyek ke depannya akan lebih efektif sebab kemungkinan perbedaan pandangan atas tujuan proyek telah direduksi di awal.

3. Pembagian Tugas yang Tepat dan Sesuai Bidang Keahlian

Setiap anggota yang terdiri dari heterogenitas latar belakang tentunya hadir dengan bekal keahlian dan keterampilan di bidang keilmuannya masing-masing. Oleh karena itu, seorang pimpinan proyek wajib untuk mengetahui apa saja yang menjadi bidang keahlian yang dikuasai oleh anggotanya.

Hal tersebut bertujuan agar setiap anggota mendapatkan tanggung jawab kerja yang sesuai, sehingga hasil pengerjaan tugas pun menjadi optimal. Namun, hal ini tidak bersifat absolut.

Pemimpin diperbolehkan untuk memberikan tugas pada anggota di lintas bidang keahliannya. Antusiasme dan tanggung jawab dapat menjadi faktor yang bisa dipertimbangkan dalam memberikan tugas.

Ketika seorang anggota memiliki antusias dan tanggung jawab tinggi di bidang keahlian yang baru, maka ia dapat diposisikan sebagai anggota pembantu ahli.

Dengan demikian, setiap anggota akan bekerja sesuai pada bidang yang dikuasai dan diingini agar tercipta iklim kerja yang produktif.

4. Bertanggung Jawab dan Empatik

Tanggung jawab adalah kunci yang harus dimiliki setiap pekerja agar mampu memenuhi tugasnya dengan maksimal. Seorang yang berkerja dengan penuh tanggung jawab akan memandang pekerjaan sebagai suatu hal yang memang butuh untuk diselesaikan, bukan sekadar hal yang dikerjakan untuk memenuhi beban kerja.

Di samping bertanggung jawab pada diri sendiri, kita juga perlu unutk memperhatikan rekan kerja kita. Bersikap empatik akan membantu rekan kerja untuk kembali termotiviasi dalam mengerjakan tugasnya.

Ketika rekan kerja menemui masalah dan kesulitan, maka rekan tim yang lain harus membantu. Ingat! Ini adalah proyek tim, bukan proyek individu berkedok tim.

5. Sadar Posisi dan Fungsi dalam Tim

Idealnya setiap anggota dalam tim telah dibebankan pada tugas dengan bobot yang imbang dan sesuai dengan bidang keahliannya. Karenanya, setiap anggota wajib untuk menyadari apa yang menjadi tugas dan fungsinya sebagai anggota tim.

Tidak boleh seseorang menggantungkan tugas pada orang lain, sebab seluruh anggota tengah menanggung bebannya masing-masing. Meski demikian, bukan berarti kita menjadi tidak peduli dengan apa yang dialami oleh anggota kelompok lainnya.

Meminta tolong dan menggantungkan tugas adalah dua hal yang berbeda. Di sini, kita boleh meminta bantuan jika mengalami kesulitan dan masalah, dan hal ini menjadi sesuatu yang sangat penting.

Namun, berbeda dengan meminta tolong, menggantungkan tugas pada orang lain adalah hal yang sangat tidak pantas dilakukan.

Meski kita tergabung dalam satu bidang tugas dengan orang-orang yang berkemampuan lebih, bukan berarti kita bisa menggantungkan tugas pada orang tersebut. Integritas menjadi hal terpenting yang harus dimiliki setiap orang yang bekerja.

6. Pahami Kapasitas dan Kemampuan Diri

Memahami kapasitas dan kemampuan diri penting dilakukan sebagai parameter seberapa jauh kita bisa menerima tugas yang diberikan.

Ketika kita menghadapi kesulitan dan mengalami kendala dalam penyelesaiannya, maka di sinilah saat yang tepat untuk meminta bantuan atau menyampaikan pesan pada pimpinan.

Hal tersebut penting dilakukan agar mendapatkan solusi penyelesaian masalah secara tepat.

7. Bersikap Adil dan Humanis pada Setiap Anggota Tim

Adil dalam memperlakukan sesama anggota tim, baik dalam hal penilaian hasil kerja dan pemberian beban tugas adalah hal penting yang harus diterapkan.

Selain itu, apresiasi hal-hal sederhana yang menjadi pencapaian anggota tim. Dengan begitu, setiap anggota akan merasa dihargai keberadaannya dan mencegah terjadinya demotivasi pada anggota yang sedang bekerja.

8. Jalin Komunikasi untuk Meningkatkan Keharmonisan

Komunikasi memang bukan satu-satunya cara untuk menjaga keharmonisan hubungan dan mereduksi terjadinya masalah. Namun, dengan komunikasi yang baik dapat terjadi suatu kondisi di mana setiap anggota merasakan bahwa mereka tidak bekerja sebagai mesin.

Komunikasi menjadikan kita merangkul sisi kemanusiaan dan menyadarkan bahwa manusia adalah makhluk sosial yang membutuhkan tempat bertukar pikiran dan berbagi wawasan.

Nah, itulah beberapa tips dalam manajemen proyek tim yang bisa Elgharuty bagikan. Semoga bermanfaat ya, Kawan Elgharuty!

Additional article by Agung Zakaria (instagram.com/ag._.ng)
Read Also :
Holla, we share any interesting view for perspective and education sharing❤️

Post a Comment

© elgharuty. All rights reserved. Developed by Jago Desain