Beberapa waktu yang lalu saya melakukan evaluasi tingkat literasi dan membaca diri saya, baik dari segi kuantitas bacaan, kualitas maupun sumber-sumber bacaan yang dipakai seperti buku atau artikel internet atau bahkan koran lama.
Hasilnya ternyata cukup memperihatinkan :') nyatanya selama pandemi covid-19 kualitas dan kuantitas bacaan saya telah menurun derastis. Mungkin hal ini dipicu karena stok buku saya tertinggal di kota dan berita di media selalu itu-itu saja.
Berkenaan dengan sumber informasi, tentunya raksasa bernama google merupakan sekian dari mesin pencari yang telah banyak membantu kita mencari berbagai informasi di internet. Tidak hanya ratusan info yang bisa kita dapat, bahkan jutaan hanya dengan menetikan kata kunci yang ingin kita cari.
Kemudian saya bertanya-tanya apa yang membuat google mau mengindeks berbagai informasi tersebut ke mesin pencariannya?. Apakah semua otomatis terindeks atau hanya informasi atau artikel terntentu? apakah google punya standar dalam mengindeks sebuah artikel/informasi di internet?
Baiklah, sebelum meninjau jawaban pertanyaan-pertanyaan tersebut. Saya epikiran mengenai bagaimana sumber informasi zaman dulu, misalnya koran atau majalah. Mereka terlihat mirip dengan google saat ini -sumber informasi, di sana terdapat artikel, opini, iklan, ramalan, cerita pendek dan lainnya.
Oleh karena itu, saya rasa pertanyaan sebelumnya merupakan pertanyaan umum bagi pihak yang menyediakan informasi. Karena mereka baik google maupun koran zaman dulu pasti punya standar dalam mempublish sebuah informasi.
Apa itu Google E-A-T?
Pada dasarnya, Google ingin memastikan bahwa saat kita mencari sesuatu menggunakan google search, kita tidak hanya mendapatkan hasil pencarian yang tepat dan paling sesuai dengan maksud atau keinginan kita, namun juga mendapatkan hasil berkualitas tinggi, dimana konten yang kita temukan dan kita baca tersebut memanglah dibuat oleh pihak yang memiliki kepakaran dan otoritas yang tinggi dan sesuai.
Oleh karena itu google mengeluarkan sebuah pedoman khusus untuk memberikan penilaian kualitas yang kini disebut Google E-A-T.
Google E-A-T adalah singkatan dari Expertise, Authoritativeness, dan Trustworthiness, dan merupakan kumpulan rekomendasi resmi untuk memberikan pengalaman online yang berkualitas. Yang dalam hal ini berfokus pada kualitas konten, pembuat konten, serta situs website itu sendiri.
Google E-A-T pertama kali diperkenalkan kepada khalayak pada tahun 2018 ketika kala itu google memperbaharui Quality Rater Guidelines mereka. Diantara pembahasan yang penting dalam perubahan tersebut adalah mengembalikan topik yang esensial untuk dibahas oleh pihak yang otoritatif dan dapat dipercaya.
Baca Juga Fitur Google Search Insight
Misalnya topik tentang kesehatan, harus ditulis oleh ahli medis agar dianggap otoritatif dan cukup dapat dipercaya untuk memenuhi harapan pengguna. Bahkan perubahan algoritma ini menyebabkan pergerakan besar di sektor kesehatan mesin pencari.
Saat itu dua media besar yang berkecimpung membahas topik ini mendapat pengaruh yang bukan main. 'healthline.com' misalnya mengalami lonjakan kenaikan pengunjung yang sangat tinggi, sedangkan situs draxe.com kehilangan lebih dari visibilitas SEO (Search Engine Optimation)nya dalam waktu hanya seminggu.
Topik Apa Saja yang Dicakup E-A-T Selain Kesehatan?
Pada dasarnya Google memberikan perhatian lebih pada topik-topik yang dirasa sangat berdampak implikasinya pada kehidupan manusia. Ditinjau dari sisi finansial, kesehatan, keamanan dan lainnya.
Sektor topik ini dikenal dengan istilah YMYL (Your Life Your Money), sederhananya topik ini akan berdampak pada 'uang' kita atau kehidupan kita.
Bagaimana dengan general blogger yang membahas berbagai hal?
Google masih mengakui terhadap generalisasi website yang di dalamnya terdapat berbagai macam topik yang dibahas. Namun mengenai expertise memanglah harus menjadi catatan bagi pemilik/pembuat situs web.
Misalnya, Keahlian di situs gosip jauh berbeda dengan di situs berita. Google juga mengakui bahwa seseorang dapat memiliki keahlian di suatu bidang bahkan jika mereka belum menerima pelatihan formal di dalamnya. Misalnya ketika kita memahami cara merawat kucing karena berbagai pengalaman meski tidak pernah sekolah kedokteran.
Dalam Google Quality Rate Guidelines mengatakan,
“Beberapa topik tidak membutuhkan keahlian formal. Banyak orang menulis ulasan produk atau restoran yang sangat detail dan bermanfaat. Banyak orang berbagi tips dan pengalaman pribadi di forum, blog, dll. Orang-orang biasa ini dapat dianggap ahli dalam topik di mana mereka memiliki pengalaman hidup.
Jika tampaknya orang yang membuat konten memiliki jenis dan jumlah pengalaman hidup untuk menjadikannya "ahli" dalam topik tersebut, kami akan menghargai "keahlian sehari-hari" ini dan tidak menghukum orang/halaman web/situs web karena tidak memiliki pendidikan atau pelatihan “formal” di lapangan.”
Jadi bagi para bogger, google akan tetap menghargai kita membahas apa saja yang kita tahu meski tidak punya latar belakang spesialisasi yang dibahas selama konten tersebut original dan tidak "fabricated" untuk melakukan hal-hal yang tidak diinginkan.